Mewah! Negara Ini Makin Kaya Usai  Temukan 2 Tambang Emas Raksasa, Cadangan 3000 Ton

Mewah! Negara Ini Makin Kaya Usai  Temukan 2 Tambang Emas Raksasa, Cadangan 3000 Ton
Ilustrasi/net

RIAUSKY.COM - Seperti ketiban durian runtuh, sebuah kabar datang dari India dimana negara itu telah menemukan 2 tambang emas dengan cadangan lebih dari 3.000 ton.  

Penemuan itu berada di negara bagiannya yang paling padat penduduknya, kata seorang pejabat pemerintah, Sabtu (3/2).

Diketahui, India telah menambang antara 2 hingga 3 ton emas per tahun, mengandalkan impor untuk memenuhi hampir semua permintaan. Dimana rata-rata kebutuhannya mencapai 843 ton per tahun selama 10 tahun terakhir.

Kepala departemen pertambangan di negara bagian Uttar Pradesh, Roshan Jacob mengatakan bahwa Departemen federal dan negara bagian telah menemukan jejak emas di distrik Sonbhadra di Uttar Pradesh utara setelah mensurvei daerah itu selama lebih dari 10 tahun.

"Di Son Pahadi, kami telah menemukan 2.940 ton  di daerah Hardi Pahadi, 646 kg bijih telah dilacak," kata Jacob kepada Reuters.

Dia menuturkan bahwa negara sedang mengupayakan izin hutan dan lingkungan. Setelah itu merencanakan penempatan deposito ini sebagai sewa untuk pertambangan. Disinyalir, ini 5 kali lipat lebih banyak dari cadangan emas negara yang hanya 626 ton.

Tingkat konsentrasi emas di daerah tersebut sekitar 3 gram per ton bijih dan negara tersebut bekerja dengan Survei Geologi India untuk menentukan berapa banyak emas yang dapat diekstraksi dari ladang.

India telah berulang kali mempertimbangkan rencana untuk menghidupkan kembali tambang- tambang emas era kolonial di negara bagian Karnataka selatan, tetapi proyek tersebut gagal lepas landas karena prediksi output rendah dan biaya tinggi yang terlibat.  

Sementara, tidak hanya sebagai perhiasan, kecintaan masyarakat India terhadap emas adalah sebagai persembahan kepada Dewa dan untuk pernikahan mewah yang menelan biaya lebih dari US $ 31 miliar untuk impor tahun lalu. Tidak heran, ini menjadikan logam itu sebagai barang impor terbesar kedua setelah minyak mentah. (R04)

Sumber: CNBC Indonesia

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index